Kepala Badan Kesehatan Dunia (WHO), Margaret Chan, telah
mengeluarkan peringatan bahwa penyebaran wabah virus Ebola Afrika
Barat--yang telah menewaskan 700 orang sejak Februari 2014--terjadi
lebih cepat daripada upaya pengendalian penularan.
Chan
mendesak para pemimpin negara Afrika Barat saat pertemuan di Ibu Kota
Guinea, Conakry, Jumat, untuk menyusun langkah-langkah pencegahan
"dampak fatal", setelah WHO mengumumkan niatnya penggelontoran 100 juta
dolar sebagai rencana melawan epidemi penyakit itu.
Ebola di Afrika, Bergerak makin Cepat
"Penyebaran
penyakit ini bergerak lebih cepat ketimbang usaha kita untuk
mengendalikannya. Jika situasi semakin memburuk, konsekuensinya akan
terjadi bencana dalam kaitannya terhadap jumlah korban tewas meningkat
dan memperparah keadaan sosial ekonomi, serta risiko besar penyebaran
lebih jauh ke negara lainnya," katanya.
Chan mengatakan, praktek budaya seperti penguburan secara
tradisional dan kepercayaan yang mendalam merupakan penyebab utama
penyebaran Ebola. Faktor ini pula yang membuat upaya pencegahan
penyebaran menjadi semakin sulit.
"Selain itu, sikap masyarakat dapat menghambat tim respon karena
ketakutan dan kesalahpahaman dapat berubah menjadi kemarahan,
permusuhan, dan kekerasan," jelasnya seperti dikutip Al Jazeera, Sabtu.
Presiden Sierra Leone,
Ernest Bai Koroma, mengatakan bahwa polisi dan militer akan membatasan
pergerakan antara wilayah yang terinfeksi, dan akan menyiapkan dukungan
bagi petugas kesehatan dan LSM untuk mencegah terjadinya kembali
penyerangan terhadap petugas kesehatan oleh masyarakat lokal. Sehari
sebelumnya, pemerintah Sierra Leone mengumumkan keadaan darurat
terhadap epidemi Ebola dan mulai mempersiapkan karantina di beberapa
bagian wilayah negaranya.
Menurut Margaret Chan, pertemuan tersebut harus menjadi titik balik dalam
respon penyebaran wabah ini. Sejauh ini penyebaran penyakit merupakan
yang terbesar dalam empat tahun sejarah penyakit ini, dengan 729 korban
meninggal, termasuk 60 pekerja kesehatan, dan 1.323 kasus dilaporkan.
Pengalaman
menunjukkan, jelasnya, bahwa wabah penyakit dapat dicegah dan
masyarakat umum tidak berisiko tinggi terinfeksi, tetapi itu akan
menjadi "sangat tidak bijak" membiarkan virus menyebar secara luas dalam
waktu yang sangat panjang.
"Mutasi yang
berkesinambungan serta adaptasi merupakan mekanisme pertahanan hidup
terhadap virus dan mikroba lainnya. Kita tidak boleh memberikan virus
ini kesempatan untuk memberikan kejutan lainnya," kata Chan.
Demikian berita Ebola di Afrika tak terkendali, WHO Resah. Untuk lebih lengkap, Silahkan baca berita terkait di blog berauchannel.blogspot.com ini.(sumber : antara)
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "Ebola di Afrika tak terkendali, WHO Resah!"
Post a Comment
Silahkan komentar dengan tidak membubuhkan link promosi. Harap hindari SPAM karena pasti akan dihapus oleh Admin